Warga +62 Rela Antre untuk Coba Roti Viral ‘Milk Bun’ ala Thailand, Apakah Ini FOMO?

Roti ‘milk bun’ ala Thailand kini menjadi tren terbaru. Beberapa toko roti yang menjual ‘milk bun’ ini tiba-tiba dibanjiri pengunjung, banyak di antaranya rela antre hanya untuk mencicipi roti manis tersebut.

Di salah satu toko roti di pusat perbelanjaan Jakarta Pusat yang menawarkan ‘milk bun’, terlihat antrean panjang dari pengunjung yang ingin membeli roti tersebut. Banyak dari mereka mengaku rela menunggu karena penasaran dengan rasanya, terutama karena roti ini sedang viral di TikTok.

“Penasaran sih, apalagi viral banget di TikTok. Sempat coba pesan lewat jastip di Thailand, tapi nggak kebagian,” ujar Nanda, salah satu pengunjung yang ingin mencoba ‘milk bun’, seperti yang dilaporkan detikcom, Jumat (1/3/2024).

Termasuk FOMO nggak sih?

FOMO atau Fear of Missing Out atau bahasa sehari-harinya, latah ini adalah mengacu pada perasaan atau persepsi bahwa orang lain bersenang-senang, menjalani kehidupan yang lebih baik, atau mengalami hal-hal yang lebih baik daripada dirinya. Ini bisa melibatkan rasa iri yang mendalam dan mempengaruhi harga diri.

Dikutip dari Very Well Mind, FOMO sangat terkait dengan keterlibatan yang lebih tinggi di media sosial. Ini berarti bahwa FOMO dan kebiasaan media sosial dapat berkontribusi pada siklus negatif untuk mengabdikan diri.

Bukan cuma soal ‘milk bun’, hal-hal yang viral seringkali mencuri atensi warganet hanya agar tidak ketinggalan tren tertentu. Ketika roti isi asal Amerika Serikat, Subway, pertama kali buka di Indonesia, warga rela antre panjang demi mencicipinya.

Ketika antrean Subway membludak, Psikolog klinis & Co-Founder Ohana Space, Kantiana Taslim juga sempat mengaitkan hal itu dengan FOMO. Menurutnya, FOMO terjadi karena seseorang merasa takut ketinggalan sesuatu yang sudah dimiliki atau dirasakan orang lain.

“Namanya ‘Fear of Missing Out’, bisa saja disertai rasa takut mereka nggak mengalami. Kok orang lain kelihatannya bisa having fun, bisa menjalani hidupnya dengan lebih happy? Kalau aku nggak mengalami, nggak bisa having fun dong?” kata psikolog klinis & Co-Founder Ohana Space, Kantiana Taslim.

(Sumber: detikcom)

Share this content:

Post Comment