Timnas Indonesia Dominasi Penguasaan Bola, Namun Sulit Menciptakan Peluang

Timnas Indonesia menunjukkan performa positif dengan penguasaan bola yang baik dalam laga uji coba melawan Libya di Antalya, Selasa (2/1), menjelang Piala Asia. Namun, Skuad Garuda masih kesulitan dalam menciptakan peluang.

Sejak awal babak pertama, Timnas Indonesia menampilkan permainan terbuka. Shin Tae Yong menginginkan timnya bermain lebih agresif dan menyerang. Pendekatan serupa tetap diterapkan saat Shin Tae Yong melakukan sejumlah rotasi pemain di babak kedua.

Memasuki pertengahan babak kedua, penguasaan bola sepenuhnya dikuasai oleh Timnas Indonesia. Ivar Jenner, Marselino Ferdinan, Egy Maulana Vikri, dan Witan Sulaeman dengan leluasa mengendalikan bola di area pertahanan Libya.

Walaupun aliran bola berjalan baik, Timnas Indonesia tidak bisa mengonversinya jadi peluang-peluang yang membahayakan. Timnas Indonesia masih kesulitan melakukan ancaman nyata ke gawang Libya.

Salah satu kendala yang ada adalah perihal umpan-umpan di sepertiga akhir daerah pertahanan lawan. Timnas Indonesia tidak banyak berhasil di sektor tersebut sehingga kesulitan memberikan ancaman bagi Libya.

Timnas Indonesia mengakhiri laga dengan kekalahan 0-4. Dua gol di pengujung laga menutup perjuangan Timnas Indonesia yang sempat berjuang keras mengejar defisit dua gol di sepanjang babak kedua.

Kekalahan 0-4 dari Libya ini jadi pelajaran berharga bagi Timnas Indonesia dalam persiapan menuju Piala Asia. Berangkat dari kekalahan telak ini, bakal ada banyak hal yang bisa dievaluasi oleh Shin Tae Yong dan para pemain.

Masih ada dua pekan waktu tersisa menuju Piala Asia. Timnas Indonesia masih punya waktu untuk berbenah dan meningkatkan kualitas permainan.

Timnas Indonesia berada satu grup dengan Irak, Vietnam, dan Jepang. Dua tim teratas bakal langsung lolos ke babak 16 besar sedangkan ada peluang lolos lain lewat jalur peringkat tiga terbaik.

(Sumber: CNN Indonesia)

Share this content:

Post Comment