Tantangan Pemerataan PAUD di Kukar, Desa Pelosok Belum Tersentuh Layanan

Penainformasi.com, KUTAI KARTANEGARA — Pemerataan layanan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) masih menjadi tantangan serius meskipun Perkumpulan Penyelenggara PAUD (PP PAUD) telah berdiri selama 68 tahun. Di beberapa desa terpencil, layanan PAUD masih belum hadir sama sekali.
Dalam momentum HUT ke-68 PP PAUD Kukar yang diperingati pada Kamis (22/5/2025), berbagai kegiatan diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar. Kegiatan meliputi seminar bertema peningkatan akses dan kualitas layanan PAUD, lomba menggambar anak, serta temu koordinasi antarpenyelenggara satuan PAUD se-Kukar.
Kegiatan ini menjadi refleksi bahwa meskipun organisasi telah lama berdiri, belum semua wilayah Kukar merasakan manfaat PAUD yang layak. Banyak satuan pendidikan usia dini yang belum tersedia, terutama di desa-desa pelosok.
Dalam seminar, hadir narasumber dari Balai Guru Penggerak, kalangan akademisi, dan pengurus HIMPAUDI. Mereka mengangkat berbagai isu strategis, termasuk pentingnya kurikulum PAUD yang sesuai zaman, peran aktif keluarga dalam mendukung pendidikan anak, serta peningkatan kualitas pendidik PAUD dari jalur formal maupun non-formal.
Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan Pendidikan Non-Formal Disdikbud Kukar, Pujiono, menegaskan bahwa PP PAUD Kukar memiliki peran strategis dalam menghubungkan aspirasi lembaga PAUD di lapangan dengan kebijakan pemerintah daerah.
“PP PAUD menjadi penghubung antara pemerintah dan lembaga di lapangan, sehingga kebijakan cepat tersosialisasi dan bisa dieksekusi dengan baik,” ujar Pujiono.
Ia menjelaskan bahwa saat ini PP PAUD Kukar membawahi 19 satuan PAUD aktif yang tersebar di sejumlah kecamatan. Organisasi ini diketuai oleh Dharma Wanita Persatuan Kukar. Namun, koordinasi yang sudah berjalan baik masih belum mampu menjangkau seluruh wilayah desa, terutama yang aksesnya sulit dan belum memiliki fasilitas pendidikan anak usia dini.
Sebagai tindak lanjut, Disdikbud Kukar akan menyusun langkah strategis untuk menjangkau wilayah-wilayah tersebut. Rencana tersebut mencakup pelatihan guru PAUD, pengembangan kurikulum lokal yang sesuai kebutuhan, dan penyediaan sarana prasarana yang mendukung proses belajar anak-anak di desa.
“Ulang tahun ke-68 ini bukan sekadar seremoni. Ini harus jadi momentum memperkuat kolaborasi agar semua anak Kukar, di mana pun mereka tinggal, bisa mendapatkan layanan PAUD yang layak dan menyenangkan,” kata Pujiono menutup acara. (Adv/Diskominfo Kukar)
Share this content:
Post Comment