Polres Kukar Gelar Apel Tanggap Darurat Bencana 2025, Wujudkan Sinergi Lintas Instansi
penainformasi.com, Tenggarong – Dalam upaya meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi yang meningkat seiring datangnya musim hujan, Kepolisian Resor (Polres) Kutai Kartanegara (Kukar) menggelar Apel Kesiapan Tanggap Darurat Bencana Tahun 2025 pada Rabu (5/11/2025) pukul 08.00 Wita di Halaman Markas Komando Polres Kutai Kartanegara, Jalan Wolter Monginsidi, Tenggarong.
Apel besar ini dipimpin langsung oleh Kapolres Kukar AKBP Khairul Basyar, dan dihadiri oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Pemkab Kukar Ahmad Taufik Hidayat, jajaran Forkopimda, unsur TNI, BPBD, Satpol PP, Dinas Perhubungan, PMI, Manggala Agni, relawan, serta personel gabungan lintas instansi yang tergabung dalam sistem tanggap darurat daerah.
Dalam kegiatan tersebut, Kapolres Kukar membacakan amanat Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo yang menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor dalam menghadapi potensi bencana alam yang meningkat di berbagai wilayah Indonesia. Kapolri mengingatkan bahwa fenomena perubahan iklim dan cuaca ekstrem menuntut kesiapan yang matang dari seluruh elemen bangsa.
“Puji syukur ke hadirat Allah SWT, karena kita masih diberikan kesehatan dan kekuatan untuk melaksanakan apel kesiapan tanggap darurat bencana hidrometeorologi tahun 2025 di Provinsi Kalimantan Timur,” demikian amanat Kapolri yang dibacakan oleh Kapolres Kukar AKBP Khairul Basyar di hadapan peserta apel.
Kapolri menegaskan, Indonesia merupakan salah satu negara dengan potensi bencana alam tertinggi di dunia. Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tercatat 2.719 kejadian bencana alam di seluruh Indonesia sejak 1 Januari hingga 3 November 2025. Dari jumlah tersebut, banjir menjadi bencana paling banyak terjadi dengan 1.338 kejadian, diikuti oleh cuaca ekstrem, kekeringan, serta gempa bumi.
Meskipun Kalimantan Timur termasuk daerah yang minim risiko bencana vulkanologi, Kapolri mengingatkan agar seluruh unsur masyarakat dan pemerintah daerah tetap waspada terhadap ancaman banjir, tanah longsor, cuaca ekstrem, gelombang tinggi, serta kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
“Kita patut bersyukur dapat hidup dan berkegiatan di Kalimantan Timur yang tergolong minim risiko bencana vulkanologi. Namun demikian, kita harus tetap waspada terhadap potensi banjir, tanah longsor, cuaca ekstrem, gelombang tinggi, dan kebakaran hutan serta lahan,” lanjut Kapolri dalam amanatnya.
Selain itu, Kapolri juga menekankan bahwa Polri memiliki peran vital dan multidimensi dalam upaya penanganan bencana alam. Peran tersebut mencakup mitigasi pra-bencana, penanganan tanggap darurat, hingga pemulihan pascabencana. Sinergi dengan berbagai pihak, baik instansi pemerintah, organisasi kemasyarakatan, hingga masyarakat sipil, menjadi bagian integral dari strategi Polri.
“Polri tidak hanya berfungsi sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai bagian dari sistem mitigasi dan penanggulangan bencana. Keberadaan Polri menjadi harapan bagi masyarakat dalam menghadapi keadaan darurat akibat bencana alam,” tegas Kapolri.
Dalam periode Januari hingga Oktober 2025, Polda Kalimantan Timur telah mencatat 202 respon cepat terhadap berbagai kejadian bencana di wilayahnya, termasuk kebakaran, banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang.
Adapun sejumlah langkah strategis yang telah dilakukan Polda Kaltim, antara lain:
-
Menyiagakan 1.181 personel di seluruh wilayah Kalimantan Timur.
-
Menggelar rapat koordinasi lintas sektoral untuk memperkuat kolaborasi antarinstansi.
-
Melaksanakan pelatihan peningkatan keterampilan dan profesionalisme personel.
-
Melakukan patroli gabungan sebagai langkah antisipatif menghadapi potensi bencana.
-
Menyediakan sarana dan prasarana pendukung, seperti dapur lapangan dan posko siaga.
-
Menggelar sosialisasi mitigasi bencana kepada masyarakat untuk menumbuhkan kesadaran bersama.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolri juga mengingatkan bahwa kesiapsiagaan terhadap bencana bukan hanya tanggung jawab aparat negara semata, tetapi juga menjadi kewajiban moral seluruh lapisan masyarakat.
“Saya berharap setelah apel ini, keterpaduan dan kolaborasi antarinstansi dapat segera diwujudkan dengan aksi nyata di lapangan. Mari kita semua berperan aktif dalam mencegah dan meminimalisir dampak buruk yang ditimbulkan oleh bencana,” pesan Kapolri melalui amanatnya.
Amanat tersebut juga menyoroti dampak luas bencana alam yang dapat menimbulkan korban jiwa, kerusakan infrastruktur, gangguan ekonomi, hingga trauma psikologis masyarakat. Karena itu, kesiapan sumber daya manusia dan peralatan menjadi kunci penting untuk meminimalisir risiko dan mempercepat penanganan di lapangan.
Apel berlangsung dengan tertib dan khidmat. Rangkaian kegiatan dimulai dari laporan perwira apel, penghormatan pasukan, pembacaan amanat Kapolri, pemeriksaan pasukan, pembacaan doa, hingga penghormatan akhir kepada pimpinan apel.
Kegiatan Apel Kesiapan Tanggap Darurat Bencana Tahun 2025 di Polres Kutai Kartanegara berakhir pada pukul 08.30 Wita dengan situasi yang aman, tertib, dan kondusif. Momentum ini menjadi bukti nyata komitmen bersama lintas instansi di Kabupaten Kutai Kartanegara untuk memperkuat kesiapsiagaan menghadapi bencana serta menjaga keselamatan masyarakat. (vn)
Share this content:
Post Comment