Netanyahu Terbuka Mengakui Serangan Israel terhadap Iran

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan bahwa dirinya akan melakukan segala upaya untuk “mencegah Iran memperoleh senjata nuklir” dan secara terbuka mengakui bahwa Israel telah melakukan serangan langsung terhadap Iran.

Dilansir dari Russia Today, Netanyahu dengan gamblang menyatakan bahwa Israel telah menyerang Iran saat menjawab pertanyaan wartawan di Tel Aviv.

“Siapa bilang kami tidak menyerang Iran? Kami yang melakukannya,” ujar Netanyahu dengan tegas, seperti dikutip pada Minggu (28/1/2024).

Israel mengklaim bahwa Iran berencana merencanakan serangan 7 Oktober 2023 lalu, yakni saat hampir 1.200 warga Israel tewas dan banyak orang yang disandera Hamas.

Sebelumnya, Israel secara terang-terangan menuduh Iran membantu Hamas melalui uang, pelatihan dan senjata, pengetahuan teknologi, dan intelijen.

“Iran mendukung hal ini. Kami sedang berkonflik dengan Iran. Bayangkan apa yang bisa dilakukan Iran terhadap kami, untuk menghancurkan kami,” kata Netanyahu.

Netanyahu mengatakan, Israel hanya akan menyetujui perjanjian yang akan memberikan mereka kendali keamanan atas seluruh Gaza.

“Iran adalah kepala gurita dan Anda melihat tentakelnya di mana-mana mulai dari Houthi, Hizbullah, hingga Hamas,” kata Netanyahu.

Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanani, mengatakan bahwa tuduhan tersebut “didasarkan pada alasan politik.”

Iran secara luas dipandang oleh Israel dan Amerika Serikat (AS) sebagai kekuatan destabilisasi utama di Timur Tengah dan diduga menyumbangkan senjata, keahlian militer, dan pelatihan kepada Hamas di Gaza, Hizbullah di Lebanon, dan kelompok Houthi di Yaman.

Sebelumnya, AS menuduh Iran “sangat terlibat” dalam serangan Houthi terhadap kapal komersial di Laut Merah, mengklaim bahwa Iran telah memberikan drone, rudal, dan intelijen kepada pemberontak.

Teheran membantah tuduhan tersebut dan bersikeras bahwa “kelompok perlawanan” bertindak secara independen dan “tidak menerima perintah dari Teheran untuk menghadapi kejahatan perang dan genosida yang dilakukan oleh Israel.”

Israel jarang secara terbuka mengakui menyerang Iran secara langsung, namun Republik Islam telah lama menjadi sasaran Netanyahu selama beberapa masa jabatannya.

Pada Desember lalu, mantan Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett, mengungkapkan bahwa Israel telah menyerang pangkalan kendaraan udara tak berawak di Iran dan membunuh seorang komandan senior Korps Garda Revolusi Islam.

Bennett yang menjabat perdana menteri Israel dari Juni 2021 hingga Juni 2022 menyampaikan pengakuan tersebut dalam sebuah opini yang diterbitkan di The Wall Street Journal.

 

 

(Sumber : CNBC Indonesia)

Share this content:

Post Comment