Kasat Lantas Kukar Imbau Fotografer dan Pengendara Utamakan Keselamatan di Jalan Raya
penainformasi.com, Tenggarong – Kepolisian Resor (Polres) Kutai Kartanegara (Kukar) kembali mengingatkan pentingnya keselamatan berlalu lintas, khususnya bagi kalangan muda dan para fotografer jalanan yang sering beraktivitas di area publik. Imbauan ini disampaikan langsung oleh Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Polres Kukar, AKP Ahmad Pandoli, usai menghadiri peresmian Kedai Wadah Etam Benaong di Jalan K.H. Ahmad Muksin, Kelurahan Timbau, pada Selasa (4/11/2025).
Dalam keterangannya, AKP Ahmad Pandoli menyoroti aktivitas sejumlah fotografer yang kerap mengambil gambar pengendara di sepanjang jalur dua kawasan Tenggarong atau area tikungan. Menurutnya, kegiatan tersebut sering kali menimbulkan efek domino yang berbahaya, karena mendorong para pengendara muda untuk melakukan aksi berisiko tinggi di jalan raya.
“Yang ada di jalur dua ya, minta tolong jangan cuma mengutamakan pekerjaan, tetapi dilihat lagi dari sudut pandang lain. Karena anak-anak yang melewati jalur situ cenderung kebut-kebutan, seolah mencari cornering bagus saat ada fotografer di situ,” ujarnya kepada awak media.
Kasat Lantas menegaskan, fenomena ini perlu disikapi bersama karena potensi kecelakaan lalu lintas (laka lantas) dapat meningkat akibat tindakan yang tidak bertanggung jawab tersebut. “Yang ditakutkan nanti mereka jatuh atau menabrak pengendara lain. Ini harus ada kerja sama dari semua pihak, tidak bisa hanya dari kepolisian yang menghimbau. Teman-teman fotografer juga harus sadar, sebaiknya cari titik pemotretan yang bukan di tikungan, mungkin di jalan lurus itu bisa,” tegas AKP Ahmad Pandoli.
Ia juga menambahkan bahwa budaya cornering ekstrem demi mendapatkan foto menarik bukan hanya melanggar etika berkendara, tetapi juga membahayakan keselamatan diri sendiri dan orang lain. Polisi tidak melarang kegiatan fotografi di jalan, namun meminta agar lokasi dan waktu pengambilan gambar disesuaikan dengan aspek keamanan.
Lebih lanjut, AKP Ahmad Pandoli menyoroti peran media sosial yang kini menjadi wadah utama publikasi karya para fotografer. Ia mengimbau agar para kreator konten dan fotografer turut membantu mengedukasi masyarakat tentang pentingnya keselamatan di jalan.
“Kalau bisa, ketika meng-upload, sertakan himbauan berhati-hati di jalan. Jangan malah yang diunggah itu yang paling miring atau ekstrem. Karena mungkin di video itu dia selamat, tapi yang lain bisa jadi jatuh. Kasihan kalau sampai terjadi kecelakaan,” tuturnya.
Peringatan tersebut juga ditujukan bagi pengendara, terutama kalangan muda yang sering menjadikan aktivitas berkendara sebagai ajang eksistensi di media sosial. Menurut AKP Pandoli, tindakan seperti kebut-kebutan, wheelie, dan cornering ekstrem di jalan umum dapat mengancam nyawa sendiri maupun orang lain.
“Untuk pengendara di jalur dua, jangan terfokus pada nafsu ingin dapat video bagus saja. Tetap perhatikan keselamatan pribadi dan orang lain. Karena kalau jatuh dan kecelakaan, yang rugi bukan cuma diri sendiri, keluarga juga ikut menanggung,” ujarnya mengingatkan.
Kasat Lantas menegaskan, keselamatan lalu lintas adalah tanggung jawab bersama antara aparat kepolisian, komunitas otomotif, fotografer, dan masyarakat umum. Ia berharap semua pihak dapat berperan aktif menciptakan budaya berkendara yang tertib dan aman, sejalan dengan visi Polres Kukar dalam menekan angka kecelakaan di wilayahnya.
Selain itu, ia juga menyebutkan bahwa jajaran Satlantas Polres Kukar akan terus melakukan patroli rutin di beberapa titik rawan pelanggaran seperti jalur dua Tenggarong, jalur Gunung Kombeng, dan sekitar kawasan bundaran. Upaya ini dilakukan untuk mencegah aksi berbahaya dan memberikan efek jera bagi pengendara yang tidak taat aturan.
Di akhir wawancaranya, AKP Ahmad Pandoli berpesan agar masyarakat tidak melihat jalan raya sebagai tempat unjuk diri, melainkan sebagai ruang publik yang menuntut tanggung jawab dan kepedulian bersama.
“Keselamatan di jalan raya adalah tanggung jawab kita semua. Tidak hanya polisi, tetapi juga fotografer, pengendara, dan masyarakat sekitar. Kalau semuanya sadar, insyaallah angka kecelakaan bisa kita tekan,” pungkasnya.
Dengan imbauan tersebut, diharapkan kesadaran masyarakat Kutai Kartanegara dalam berlalu lintas semakin meningkat. Baik fotografer maupun pengendara diingatkan untuk tetap mengutamakan etika dan keselamatan, bukan sekadar mengejar tampilan menarik di media sosial. (vn)
Share this content:
Post Comment