Kapolsek Hindu Ikut Bagikan Daging Kurban di Idul Adha, Tunjukkan Toleransi Umat Beragama

Penainformasi.com, KUTAI KARTANEGARA — Dalam semangat Hari Raya Idul Adha, IPTU I Wayan Edi Surya Puryana memberikan contoh nyata tentang toleransi antar umat beragama. Kapolsek Muara Jawa, Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur, itu turun langsung membagikan daging kurban kepada masyarakat pada Jumat (6/6/2025), meskipun dirinya beragama Hindu.

“Ini bukan pertama kali saya ikut serta dalam perayaan Idul Adha. Sebelumnya saya juga ikut berbagi daging kurban saat bertugas di Polres Kukar. Dan sekarang, sebagai bentuk toleransi beragama, saya ingin ikut serta kembali berbagi daging kurban di Kecamatan Muara Jawa, tempat saya bertugas,” ujar Wayan kepada awak media.

Langkah ini menjadi cermin dari nilai luhur bangsa Indonesia yang tertuang dalam sila pertama Pancasila, “Ketuhanan Yang Maha Esa”, yang mengajarkan pentingnya kehidupan damai dalam keberagaman. Wayan menekankan bahwa agama tidak seharusnya menjadi penghalang dalam menjalin kebersamaan.

Menurutnya, meskipun Idul Adha merupakan hari besar dalam ajaran Islam yang mengenang ketulusan dan pengorbanan Nabi Ibrahim AS dan Ismail AS, ajaran serupa juga terdapat dalam agama Hindu, yakni Panca Yadnya.

“Dalam ajaran Hindu, berkurban juga diajarkan. Namanya Panca Yadnya,” tuturnya.

Panca Yadnya adalah lima bentuk persembahan suci dalam ajaran Hindu:

  1. Dewa Yadnya, persembahan kepada Tuhan.

  2. Pitra Yadnya, untuk para leluhur.

  3. Rsi Yadnya, untuk para guru atau tokoh spiritual.

  4. Manusa Yadnya, untuk sesama manusia.

  5. Bhuta Yadnya, ditujukan pada makhluk halus dan sebagai penghormatan terhadap alam.

Menurut Wayan, dalam konteks Bhuta Yadnya, umat Hindu juga menggunakan hewan ternak seperti sapi, kambing, atau unggas, sebagai wujud pengorbanan dan penghormatan terhadap semesta. Tujuannya pun serupa: menumbuhkan rasa syukur, menjaga keseimbangan, dan menciptakan kedamaian antara manusia, alam, dan Sang Pencipta.

Senada dengan itu, dalam ajaran Islam, Idul Adha mengajarkan pentingnya pengorbanan dan ketaatan kepada Allah SWT. Berkurban menjadi simbol ketulusan dan solidaritas sosial.

Menariknya, pada momen Idul Adha ini, jajaran Polsek Muara Jawa yang dipimpin Wayan memotong 1 ekor sapi dan 6 ekor kambing, yang merupakan sumbangan dari perusahaan dan personel kepolisian. Daging kurban tersebut kemudian dibagikan kepada masyarakat sekitar, khususnya mereka yang membutuhkan.

“Hewan kurban ini merupakan bantuan dari perusahaan dan anggota Polsek Muara Jawa. Dan daging kurban ini kami bagikan kepada masyarakat sekitar yang membutuhkan,” ujar Wayan.

Kisah Wayan menjadi pengingat penting bahwa keberagaman adalah kekuatan. Bahwa dalam perbedaan keyakinan, kita tetap bisa menemukan titik temu dalam nilai-nilai universal: kasih sayang, kepedulian, dan pengabdian terhadap sesama.

Tak hanya menunjukkan teladan sebagai aparat penegak hukum, kehadiran Wayan dalam perayaan keagamaan umat Islam juga memberikan pelajaran tentang betapa pentingnya memahami dan menghargai perbedaan.

Di tengah derasnya arus polarisasi dan intoleransi di banyak tempat, sikap seperti yang diperlihatkan oleh IPTU I Wayan Edi Surya Puryana ini adalah cerminan dari Indonesia yang sesungguhnya: plural, toleran, dan penuh cinta kasih. (*)

Share this content:

Post Comment