Ini Cara Pertamina Mengawasi Subsidi BBM dan LPG Agar Tepat Sasaran

PT Pertamina (Persero), melalui Subholding Commercial & Trading PT Pertamina Patra Niaga, mengungkapkan berbagai langkah yang diambil untuk mencegah penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) bersubsidi oleh pihak yang tidak berhak di Indonesia.

Direktur Pemasaran Regional Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, menjelaskan bahwa pihaknya telah menerapkan sejumlah upaya guna memastikan distribusi BBM dan LPG subsidi dapat tepat sasaran.

“Subsidi Tepat yang kita jadikan. Menurut kami adalah konsep yang paling pas untuk konsep ini. Sesuai dengan regulasi yang ada saat ini. Sesuai dengan keinginan masyarakat yang sudah ada saat ini. Dan kemampuan yang diperlukan kita,” ujarnya kepada CNBC Indonesia dalam program Coffee Morning, di Jakarta, Rabu (24/7/2024).

LPG

Mars menjelaskan sudah memulai proses identifikasi siapa saja masyarakat yang mengkonsumsi LPG bersubsidi di dalam negeri. Hal itu dilakukan oleh pihaknya dengan pencatatan terdigitalisasi dalam sistem Pertamina.

“Sekarang kita minta pencatatannya digital. Dan dicatat apa? NIK-nya. Sehingga sistem ini sekarang sudah mulai terintegrasi bapak ibu sekalian. Dari mulai Pertamina, Pangkalan, dan NIK-nya,” bebernya.

Dia klaim saat ini sistem tersebut terintegrasi dari 293 ribu pangkalan LPG Pertamina di Indonesia. Adapun, dia menyebutkan pembelian LPG bersubsidi oleh masyarakat diwajibkan untuk mendaftarkan NIK-nya terlebih dahulu ke pangkalan LPG Pertamina.

“Implementasinya sudah 100% per 1 Juni (2024). Jadi per 1 Juni kami sudah menyampaikan data ke (Kementerian) ESDM. Ini loh profilnya pembeli LPG,” tambahnya.

Pendataan tersebut, lanjut Mars, ditujukan agar pihaknya bisa memonitor jumlah pembelian LPG bersubsidi oleh masyarakat. Nantinya, Mars bilang, pihaknya akan melaporkan data pembelian LPG bersubsidi tersebut kepada pemerintah agar bisa mengambil langkah kebijakan yang tepat.

“Ternyata juga ada masyarakat yang membeli sedikit. Ada masyarakat yang membeli banyak sekali. Nah yang banyak sekali inilah yang nanti akan kita monitor. Apakah dia sesungguhnya digunakan untuk apa? Sehingga ini memberikan masukan-masukan kepada pemerintah kebijakan yang terbaik seperti apa,” bebernya.

BBM

Mars membeberkan bahwa langkah yang diambil oleh pihaknya untuk memastikan penyaluran BBM bersubsidi tepat sasaran ke masyarakat yang berhak, tidak berbeda jauh dengan langkah yang diambil perusahaan untuk memastikan penyaluran LPG bersubsidi.

Dia mengatakan pihaknya mendata kendaraan masyarakat yang mengkonsumsi BBM bersubsidi melalui nomor polisi kendaraan yang dimasukkan pada sistem My Pertamina.

“Basisnya juga sama. Sistem My Pertamina. Ini sudah berjalan untuk Solar dan saat ini kami berjalan dengan Pertalite. Pertalite sudah berjalan di 41 Kota/Kabupaten. Insya Allah nanti kita akan selesaikan sampai bulan Oktober untuk di seluruh Indonesia,” terang Mars.

Mars klaim saat ini sudah ada 9,4 juta kendaraan yang mengkonsumsi BBM bersubsdi terdaftar dalam sistem My Pertamina.

“Jadi ini by name, by address, STNK. Foto kendaraannya juga ada. Sehingga apabila ada data-data yang tidak cocok pun kita akan cek dengan korlantas. Yang terbaru kita sedang proses checking dengan SAMSAT. Sehingga kita bisa melihat apakah kendaraan ini pajaknya on atau off seperti itu,” jelasnya.

Dengan begitu, dia berharap dengan berbagai upaya yang dilakukan oleh perusahaan untuk menyalurkan BBM dan LPG tepat sasaran di Indonesia bisa membantu pemerintah untuk membuat kebijakan yang tepat.

“Mungkin ke depan apabila pemerintah akan membuat kebijakan juga yang tepat sasaran. Itu bukan hanya segmennya tetapi juga kepatuhan pajak. Kita sedang mengembangkan,” tutup Mars.

 

 

 

(Sumber : CNBC Indonesia)

Share this content:

Post Comment