Infrastruktur Jadi Prioritas Utama Pemdes Muara Siran Tahun Ini

BANNER-KOMINFO-KUKAR-FIX-scaled Infrastruktur Jadi Prioritas Utama Pemdes Muara Siran Tahun Ini

Penainformasi.com, KUTAI KARTANEGARA –  Pemerintah Desa Muara Siran, Kecamatan Muara Kaman, Kabupaten Kutai Kartanegara, fokus memperbaiki infrastruktur dasar dan layanan publik demi mendorong kemajuan desa. Dengan kondisi geografis yang didominasi rawa dan jalur sungai, aksesibilitas menjadi tantangan besar yang berusaha dijawab melalui berbagai pembangunan fisik.

Wilayah desa ini memiliki total luas 42.201 hektare, dengan sekitar 80 persen terdiri atas hutan rawa sekunder dan aliran sungai kecil. Kondisi ini menyebabkan sejumlah wilayah kerap tergenang air dan menyulitkan mobilitas masyarakat, terutama saat musim penghujan.

Kepala Desa Muara Siran, Ishan Mashor, mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur seperti semenisasi jembatan menjadi prioritas tahun ini. Selain itu, desa juga tengah membangun fasilitas mandi, cuci, kakus (MCK), serta pendopo di kawasan kuburan.

“Kami fokus pada semenisasi jembatan dan jalan jembatan. Saat ini juga sedang membangun MCK serta mendirikan pendopo di area kuburan,” kata Ishan, Kamis (8/5/2025), saat dihubungi melalui sambungan telepon.

Salah satu hal yang menjadi perhatian besar adalah layanan air bersih. Saat ini pengelolaannya telah diserahkan ke BUMDes dengan harapan pengelolaan lebih efektif, efisien, dan mampu menjangkau seluruh masyarakat.

“Sekarang tinggal tahap penyempurnaan. Kami harap BUMDes bisa mengelola ini dengan optimal agar manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat,” tambahnya.

Untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat, Pemdes juga tengah mengusulkan program bantuan seperti pengadaan perahu dan kawat tempirai. Alat ini akan mendukung nelayan dalam meningkatkan produktivitas penangkapan ikan yang menjadi mata pencaharian utama warga.

Di sisi lain, program sosial berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT) tetap dilanjutkan guna membantu kelompok masyarakat yang paling rentan secara ekonomi. BLT menjadi penyangga penting agar daya beli warga tetap terjaga.

Namun, tantangan besar tetap ada, terutama terkait keterbatasan dana desa. Menurut Ishan, proyek semenisasi jembatan membutuhkan biaya lebih dari Rp200 juta, sehingga harus melalui proses lelang di tingkat kabupaten yang memakan waktu dan prosedur lebih kompleks.

“Kalau anggarannya lebih dari Rp200 juta, maka prosesnya harus dilelang di tingkat kabupaten. Sementara dana desa kami terbatas,” tuturnya.

Ishan juga menyoroti pentingnya pembangunan jalan penghubung antar desa. Akses jalan yang layak tidak hanya mempercepat pergerakan orang dan barang, tetapi juga membuka potensi ekonomi baru dan wisata lokal yang kini belum tergarap maksimal.

“Kami berharap pembangunan ini segera mendapat tindak lanjut. Jalan yang baik akan mempercepat aktivitas warga dan membuka peluang ekonomi baru,” tutupnya.

(Adv/Diskominfo Kukar)

Share this content:

Post Comment