Dua Remaja Hilang Tertimbun, Tim SAR Gabungan Tak Henti Beroperasi

Sambaranews.com, BALIKPAPAN – Operasi pencarian dua korban tertimbun tanah longsor di Jalan Belimau, Gang Bulutangkis, Kecamatan Sungai Pinang, Kota Samarinda, terus diperluas pada hari kedua. Tim SAR Gabungan menghadapi tantangan berat akibat kondisi tanah yang masih labil dan berpotensi menyebabkan longsor susulan, meskipun cuaca di lokasi relatif berawan.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Balikpapan, Dody Setiawan, mengonfirmasi bahwa enam orang menjadi korban dalam insiden tersebut. Hingga saat ini, dua orang berhasil diselamatkan dalam keadaan hidup, dua lainnya ditemukan meninggal dunia, dan dua korban masih dalam pencarian.

“Pagi ini pukul 07.30 WITA, Tim SAR Gabungan telah melaksanakan briefing dan langsung melanjutkan pencarian dengan bantuan dua unit ekskavator dari Kementerian PUPR di lokasi terakhir korban terlihat,” jelas Dody dalam keterangan resminya (13/5/2025).

Daftar Korban:

  • Korban Selamat: Tajudin (45) dan Sarul (22).

  • Korban Meninggal: Hamdana (43) dan Nasrul (25).

  • Masih Dicari: Nurul Syakira (17) dan Syafitri (14).

Proses pencarian difokuskan pada area di mana korban terakhir terlihat sebelum tertimbun material longsor. Tim SAR menggunakan berbagai peralatan canggih, termasuk drone thermal untuk mendeteksi panas tubuh, serta ekskavator untuk mengangkat material tanah yang tebal. Selain itu, alat ekstrikasi dan tim medis siaga di posko utama untuk penanganan cepat jika korban ditemukan.

Namun, operasi ini tidak tanpa hambatan. “Kondisi tanah masih sangat tidak stabil, dan kami harus ekstra hati-hati karena risiko longsor susulan masih tinggi,” tambah Dody. Cuaca yang berpotensi hujan juga dikhawatirkan dapat memperlambat proses pencarian.

Pencarian melibatkan berbagai unsur, termasuk personel Basarnas, TNI, Polri, BPBD Samarinda, relawan, dan tenaga medis. Masyarakat sekitar juga turut membantu dengan menyediakan makanan dan minuman bagi tim SAR yang bekerja tanpa henti.

RSUD Abdoel Wahab Sjahranie telah menyiapkan ruang gawat darurat khusus untuk menangani korban yang berhasil dievakuasi. “Jika korban ditemukan, proses evakuasi akan dilakukan ke posko utama Tim SAR Gabungan sebelum dibawa ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut,” jelas Dody.

Tim SAR meminta warga setempat untuk tetap waspada dan menghindari area longsor guna mencegah korban tambahan. “Kami menghimbau masyarakat tidak mendekati lokasi kejadian karena kondisi tanah masih sangat berbahaya,” tegas Dody.

Keluarga korban yang masih hilang terus berdoa dan menunggu kabar baik dari tim SAR. “Kami hanya bisa berharap Nurul dan Syafitri ditemukan secepatnya dalam keadaan selamat,” ujar salah seorang kerabat korban yang enggan disebutkan namanya.

Operasi SAR akan terus dilanjutkan hingga kedua korban ditemukan. “Kami tidak akan menyerah. Semua personel bekerja keras dengan tetap mengutamakan keselamatan tim,” pungkas Dody. (*)

Share this content:

Post Comment