Desa Loh Sumber Didorong Jadi Wisata Edukatif dan Bersejarah di Loa Kulu

Penainformasi.com– KUTAI KARTANEGARA | Rencana besar tengah dirancang oleh Pemerintah Kecamatan Loa Kulu dalam mengembangkan Desa Loh Sumber sebagai desa wisata terpadu. Fokus utama pembangunan ini menyasar tiga aspek potensi lokal: sejarah, budaya, dan pertanian yang semuanya masih kuat tertanam di masyarakat desa.
Plt Sekretaris Camat Loa Kulu, Khairuddinata, menjelaskan bahwa Desa Loh Sumber memiliki modal luar biasa sebagai destinasi wisata berbasis edukasi dan nilai kultural.
“Loh Sumber ini punya kekayaan lengkap. Ada alam, sejarah, pertanian, dan budaya. Tinggal bagaimana kita mengelolanya agar memberi manfaat bagi warga,” ujarnya, Selasa (8/4/2025).
Salah satu objek yang kini mulai menarik perhatian pengunjung adalah Mapan Tama, kawasan wisata alam yang masih sangat alami. Namun demikian, objek sejarah seperti Situs Tugu Pembantaian Jepang dinilai jauh lebih potensial karena nilainya yang mendalam dan jarang ditemukan di daerah lain.
Menurut Khairuddinata, pihaknya telah memetakan lebih dari 50 situs sejarah yang tersebar di wilayah Kecamatan Loa Kulu, dan desa Loh Sumber menyimpan sebagian besar situs tersebut.
“Beberapa tahun lalu, wisatawan dari luar daerah datang dan sangat tertarik dengan cerita-cerita sejarah di sini. Ini membuktikan daya tariknya kuat,” ucapnya.
Seiring dengan sejarah, sektor pertanian juga dianggap sebagai kekuatan utama yang bisa dikembangkan sebagai agrowisata. Warga dapat diajak berperan aktif dalam menyambut wisatawan melalui pelatihan pengelolaan lahan, pengolahan hasil pertanian, hingga penyediaan paket edukasi pertanian.
“Wisata pertanian ini bisa jadi alternatif yang edukatif dan produktif. Warga juga bisa langsung terlibat sebagai pelaku utama,” katanya.
Budaya lokal pun tak luput dari perhatian. Tradisi Sedekah Bumi yang rutin dilaksanakan oleh masyarakat Desa Loh Sumber menjadi bukti bahwa kehidupan sosial dan spiritual masih sangat kuat di desa tersebut. Tradisi ini bahkan bisa dikembangkan sebagai daya tarik wisata yang memperkenalkan nilai-nilai lokal kepada pengunjung.
“Kami ingin tradisi seperti Sedekah Bumi tetap hidup dan dikenal luas, termasuk oleh para pengunjung,” ujarnya lagi.
Pemerintah Kecamatan Loa Kulu mengajak semua pihak untuk bersinergi membangun potensi desa agar tidak hanya menjadi sumber ekonomi baru, tetapi juga menjaga identitas lokal yang telah mengakar sejak lama.
“Kami yakin, jika dikelola bersama-sama, Desa Loh Sumber bisa jadi contoh desa wisata yang unggul di Kukar,” tutup Khairuddinata.
Langkah ini diharapkan menjadi pendorong semangat bagi desa-desa lain di Kukar untuk mengelola potensi lokal secara inovatif dan berkelanjutan.
(ADV/Diskominfo Kukar)
Share this content:
Post Comment