Delegasi Jepang dan Google for Education Kunjungi Sekolah Digital di Kukar

BANNER-DISKOMINFO-2-scaled Delegasi Jepang dan Google for Education Kunjungi Sekolah Digital di Kukar

Penainformasi.com, KUTAI KARTANEGARA – Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) kembali menjadi sorotan dunia pendidikan. Rombongan Board of Education dari Jepang bersama Tim Google for Education Indonesia melakukan kunjungan khusus ke sejumlah sekolah di Kukar, Senin (29/7/2025) hingga Rabu (30/7/2025). Kunjungan ini bertujuan mempelajari lebih dekat penerapan pembelajaran digital yang dinilai berhasil berkembang di wilayah ini.

Kukar memang menorehkan prestasi penting karena memiliki jumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) berstatus Kandidat Sekolah Rujukan Google (KSRG) terbanyak di Indonesia. Dari 13 sekolah yang menyandang status KSRG, beberapa di antaranya yang dikunjungi ialah SMP Negeri 7 Muara Kaman, SMP Negeri 1 Tenggarong, SMP Negeri 6 Loa Kulu, dan SMP Negeri 3 Tenggarong.

Selama dua hari kunjungan, delegasi internasional ini menyaksikan secara langsung proses pembelajaran berbasis teknologi yang sudah terintegrasi di sekolah-sekolah tersebut. Mulai dari penggunaan perangkat digital seperti Chromebook hingga pemanfaatan aplikasi Google for Education yang mendukung kegiatan belajar mengajar.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar, Emy Rosana Saleh, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari kerja sama Google Indonesia dengan otoritas pendidikan Jepang dalam menyusun acuan pembelajaran digital di kawasan Asia.

“Mereka ingin menyaksikan sendiri perkembangan pendidikan digital di Kukar, apalagi kita punya SMP negeri pertama di Indonesia yang menjadi sekolah rujukan Google,” ungkap Emy.

Emy menambahkan, Kukar tidak hanya memiliki satu sekolah rujukan resmi, tetapi juga menjadi daerah dengan jumlah kandidat sekolah rujukan Google terbanyak di Indonesia. Delegasi Jepang disebutnya terkesan dengan suasana belajar yang interaktif, peran aktif guru dan siswa, serta integrasi teknologi dalam pembelajaran yang tetap berpadu dengan nilai-nilai lokal. “Mereka sangat kagum melihat antusiasme guru dan murid, juga bagaimana teknologi digunakan tanpa menghilangkan nilai-nilai pendidikan lokal,” tambahnya.

Project Manager Google for Education Indonesia, Tiffany Santosa, turut memberikan apresiasi terhadap pencapaian Kukar dalam mendukung transformasi pendidikan digital. Menurutnya, pencapaian ini merupakan contoh nyata bagaimana pemerintah daerah bisa berkolaborasi dengan teknologi global.

“Kami bersama Disdikbud Kukar mengembangkan program digitalisasi sekolah, dari pengadaan perangkat hingga peningkatan keterampilan guru,” tutur Tiffany.

Lebih lanjut Tiffany menjelaskan bahwa Kukar kini memiliki sebanyak 23 sekolah kandidat rujukan Google serta satu sekolah rujukan nasional. Bahkan jumlah guru bersertifikasi Google Certified Educator di Kukar tercatat sebagai yang terbanyak secara nasional. “Delegasi Jepang terkesan karena teknologi yang kita pakai, seperti Chromebook dan platform Google, justru belum banyak digunakan di sekolah-sekolah mereka,” ucapnya.

Selain melihat praktik pembelajaran digital, para tamu internasional juga diajak mengikuti kegiatan membatik bersama siswa. Aktivitas ini dirancang untuk menunjukkan bahwa penerapan teknologi tidak menghilangkan akar budaya lokal. “Mereka melihat adanya ikatan yang erat antara guru, siswa, dan dinas pendidikan. Semangat gotong royong yang kuat membuat mereka terkesan,” jelas Tiffany.

Menurut Tiffany, pengalaman belajar di Kukar memberi inspirasi besar bagi delegasi Jepang. Mereka menyadari bahwa dengan semangat kolaborasi dan keterbukaan terhadap inovasi, daerah dengan keterbatasan akses sekalipun mampu melakukan transformasi digital secara optimal. “Mereka pulang membawa pelajaran bahwa kolaborasi, semangat, dan keterbukaan terhadap inovasi bisa mendorong kemajuan pendidikan di tingkat global,” pungkasnya.

Kunjungan ini sekaligus menjadi pengakuan internasional atas langkah-langkah maju yang telah dilakukan oleh Kukar dalam bidang digitalisasi pendidikan. Dengan dukungan pemerintah daerah, peran aktif tenaga pendidik, serta keterlibatan siswa, Kukar berhasil menunjukkan bagaimana teknologi dapat digunakan untuk memperkuat kualitas pendidikan tanpa melupakan kearifan budaya lokal.

Adv/ Diskominfo Kukar

Share this content:

Post Comment