Bocah 2 Tahun yang Terseret Arus di Parit Jalan Patimura Ditemukan Meninggal Dunia
Penainformasi.com, BALIKPAPAN — Setelah upaya pencarian selama hampir dua hari penuh, bocah berusia dua tahun, Muhamad Iksan, yang sebelumnya dilaporkan terjatuh dan terseret arus di parit Jalan Patimura, Kelurahan Batu Ampar, Kota Balikpapan, akhirnya ditemukan. Sayangnya, korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia (MD) pada Rabu pagi (28/5/2025) sekitar pukul 07.25 WITA.
Korban ditemukan di area Waduk Wonorejo, sekitar 600 meter dari lokasi awal kejadian (Last Known Position/LKP). Penemuan jasad bocah malang ini sekaligus menandai berakhirnya operasi pencarian oleh Tim SAR Gabungan, yang terdiri dari personel Basarnas, BPBD, TNI, Polri, relawan, dan warga sekitar.
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Balikpapan, Endrow Sasmita, menjelaskan bahwa sejak laporan awal diterima pada Selasa pagi, tim langsung bergerak cepat menyusuri aliran parit yang sempit dan penuh rintangan.
“Pagi ini tim melakukan penyisiran darat dan air, dibantu peralatan seperti rubber boat, drone thermal, dan peralatan SAR air lainnya. Kondisi lapangan cukup menantang karena ukuran parit yang sempit dan dipenuhi dengan sampah, akar pohon, serta lumpur,” ujar Endrow.
Selama dua hari pencarian, tim menyusuri aliran air sejauh lebih dari 500 meter, memperluas pencarian hingga ke area Waduk Wonorejo yang memiliki luas mencapai 3,85 km². Lokasi ditemukannya jasad korban cukup dalam dan penuh semak, sehingga sulit terlihat secara kasat mata.
Dengan ditemukannya jasad korban, seluruh unsur SAR yang terlibat langsung melakukan proses debriefing untuk menilai hasil operasi dan menyusun laporan akhir. Selanjutnya, operasi SAR dinyatakan selesai dan resmi ditutup, sementara seluruh personel dikembalikan ke satuan masing-masing.
“Kami menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban atas kejadian ini. Meskipun hasilnya tidak sesuai harapan, kami bersyukur korban bisa ditemukan dan dipulangkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan dengan layak,” kata Endrow.
Tragedi ini menjadi pengingat pahit bagi masyarakat, khususnya para orang tua, agar lebih waspada terhadap lingkungan sekitar, terutama saat musim hujan. Banyaknya parit terbuka tanpa pengaman dan derasnya arus air saat hujan deras menjadi potensi bahaya yang sering luput dari perhatian.
Basarnas dan instansi terkait juga mengimbau kepada pihak berwenang di daerah untuk lebih memperhatikan infrastruktur drainase, terutama yang dekat dengan permukiman padat penduduk. Potensi bahaya seperti parit terbuka, saluran air yang tidak ditutup, atau lubang pembuangan yang tidak diberi pengaman, dapat menyebabkan kecelakaan fatal, terutama bagi anak-anak.
Dalam pernyataannya, Endrow juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu selama proses pencarian berlangsung. Mulai dari relawan setempat, masyarakat sekitar, hingga aparat keamanan yang turut serta dalam operasi SAR.
“Sinergi yang ditunjukkan seluruh elemen di lapangan patut diapresiasi. Kerja sama seperti inilah yang menjadi kunci keberhasilan operasi meski hasil akhirnya menyedihkan,” tambahnya. (*)
Share this content:
Post Comment