Bupati Kukar Dorong UMKM Naik Kelas Lewat Business Matching dan Literasi Keuangan

BANNER-DISKOMINFO-2-scaled Bupati Kukar Dorong UMKM Naik Kelas Lewat Business Matching dan Literasi Keuangan

Penainformasi.com, KUTAI KARTANEGARA – Upaya Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) untuk memperkuat sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) kembali ditunjukkan melalui penyelenggaraan Business Matching Pembiayaan serta Edukasi dan Literasi Keuangan UMKM “Bima Etam” Seri 6 Goes to Kutai Kartanegara. Kegiatan yang berlangsung di Pendopo Odah Etam, Jalan Mulawarman, Tenggarong, Kamis (28/8/2025) ini digelar atas kolaborasi Pemkab Kukar bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia.

Hadir dalam acara tersebut Bupati Kukar Aulia Rahman Basri, Sekretaris Daerah Kukar Sunggono, unsur Forkopimda dan Forkopimcam, perwakilan OJK, perwakilan Bank Indonesia, Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD), serta jajaran lembaga jasa keuangan. Beberapa di antaranya yakni Bankaltimtara, Bank Mandiri, BNI, BRI, BSI, dan Pegadaian. Tidak hanya menghadiri, pihak perbankan juga membuka booth layanan, sehingga masyarakat dapat melakukan pengecekan melalui OJK Checking hingga pembukaan rekening tabungan secara langsung.

Dalam sambutannya, Bupati Kukar Aulia Rahman Basri menekankan bahwa kegiatan Bima Etam ini bukan sekadar seremoni, melainkan langkah nyata untuk mendorong UMKM agar semakin berkembang. Melalui forum tersebut, pelaku usaha kecil berkesempatan berinteraksi langsung dengan pihak perbankan, sekaligus mengenal produk-produk layanan keuangan modern.

“Melalui kegiatan ini, pelaku usaha kecil dapat berinteraksi langsung dengan perbankan, tidak hanya untuk memperoleh modal, tetapi juga untuk mengenal berbagai layanan seperti QRIS, mobile banking, dan fasilitas keuangan lain yang bisa menunjang perkembangan usaha,” ujarnya.

Aulia juga menjelaskan bahwa Pemkab Kukar telah memperluas program pembiayaan inklusif, salah satunya melalui Kredit Kukar Idaman. Program ini sebelumnya hanya menyediakan plafon maksimal Rp50 juta, namun kini meningkat hingga Rp500 juta tanpa bunga. Kebijakan tersebut, menurutnya, dirancang agar UMKM tidak terjerat praktik rentenir dan lebih leluasa mengembangkan usahanya.

“Kredit Kukar Idaman sudah dimanfaatkan oleh lebih dari 1.700 debitur dengan nilai penyaluran lebih dari Rp36 miliar, dengan tingkat kredit macet di bawah 3 persen. Dengan plafon baru, kami berharap tetap bisa menjaga risiko kredit rendah,” tegasnya.

Di sisi lain, Bupati Aulia juga mengungkapkan tantangan yang tengah dihadapi daerah terkait pemangkasan dana transfer dari pusat. Berdasarkan Inpres Nomor 1 Tahun 2025 dan PMK Nomor 29 Tahun 2025, Kukar hanya menerima Rp1,5 triliun dari total hak sebesar Rp3 triliun. Untuk itu, pemerintah daerah melakukan efisiensi belanja, termasuk perjalanan dinas dan biaya rapat, namun tetap memprioritaskan sektor penting seperti pendidikan, kesehatan, dan perlindungan sosial.

Selain sambutan dari pemerintah daerah, perwakilan OJK Kaltimtara, Adi Setyo, juga menyampaikan materi edukasi literasi keuangan. Ia menekankan pentingnya pemahaman terkait OJK Checking/SLIK, manajemen keuangan pribadi maupun usaha, serta kewaspadaan terhadap praktik investasi ilegal.

“ Kami berharap informasi ini bisa dibagikan kepada keluarga maupun lingkungan sekitar, agar masyarakat lebih melek keuangan sejak dini,” jelasnya.

Dengan adanya Bima Etam Seri 6 di Kukar, pemerintah daerah berharap UMKM lokal mampu memperluas pasar mereka, tidak hanya di tingkat lokal, tetapi juga menembus pasar regional, nasional, bahkan internasional. Harapan besar ini sejalan dengan visi menjadikan UMKM sebagai motor penggerak ekonomi kerakyatan yang berdaya saing tinggi.

Adv/ Diskominfo Kukar

Share this content:

Post Comment