Longsor di Batuah Kukar Ganggu Warga, Aktivitas Industri Diduga Jadi Pemicu

BANNER-DISKOMINFO-2-scaled Longsor di Batuah Kukar Ganggu Warga, Aktivitas Industri Diduga Jadi Pemicu

Penainformasi.com, KUTAI KARTANEGARA – Peristiwa tanah longsor yang terjadi di Dusun Tani Jaya, Desa Batuah, Kecamatan Loa Janan, Kutai Kartanegara, menimbulkan keresahan warga. Kejadian yang menimpa wilayah Kilometer 28 ini berdampak langsung pada sedikitnya 11 rumah, dan memunculkan dugaan kuat adanya keterkaitan dengan aktivitas pertambangan serta pengeboran sumur bor di kawasan tersebut.

Kepala Desa Batuah, Abdul Rasyid, menjelaskan bahwa sejak awal munculnya retakan, warga telah mencurigai adanya pengaruh dari kegiatan industri di sekitarnya. “Masyarakat menyampaikan berbagai keluhan. Ada yang mengaitkan kejadian ini dengan aktivitas tambang atau pengeboran sumur,” tuturnya saat dikonfirmasi, Selasa (23/6/2025).

Dalam menghadapi situasi darurat ini, Pemerintah Desa Batuah mengambil langkah strategis dengan menggandeng tim ahli dari Universitas Mulawarman. Tim geologi dari Unmul telah melakukan pengukuran langsung di lapangan dan memasang alat monitor guna mendeteksi pergerakan tanah lebih lanjut.

“Insya Allah hasil kajian awal keluar dalam waktu satu minggu. Ini penting agar kita punya dasar ilmiah sebelum mengambil langkah selanjutnya,” tambah Rasyid.

Meski kondisi dinilai cukup mengkhawatirkan, sebagian besar warga masih enggan untuk pindah sementara dari rumah mereka. Pemerintah desa sempat menawarkan opsi relokasi sementara, namun warga memilih untuk bertahan dekat dengan tempat tinggalnya.

“Kami sudah usulkan relokasi, tapi mereka lebih nyaman tetap di sekitar rumah. Jadi kami berikan tenda darurat agar mereka tetap aman,” ujarnya.

Kasus ini menjadi lebih kompleks karena muncul desakan dari warga agar pemerintah menghentikan sementara aktivitas tambang di dekat lokasi longsor. Namun, Abdul Rasyid menjelaskan bahwa keputusan semacam itu berada di bawah wewenang pemerintah pusat, bukan desa.

“Memang ada tekanan dari warga, tapi kami tidak bisa ambil kebijakan sepihak. Harus ada kajian yang jelas dan proses resmi,” jelasnya.

Longsor yang terjadi menjadi perhatian serius, tidak hanya bagi warga yang terdampak langsung, tapi juga bagi masyarakat luas yang tinggal di sekitar zona rawan. Pemerintah desa berharap hasil kajian dari tim Unmul dapat menjadi rujukan bagi semua pihak, termasuk instansi terkait dan perusahaan yang beroperasi di wilayah tersebut.

Masyarakat Batuah kini berharap adanya transparansi dalam proses investigasi dan keterlibatan aktif semua pemangku kepentingan. Tujuannya satu, agar kejadian serupa tidak kembali terulang, dan kesejahteraan masyarakat tetap terjaga. (Adv/ Diskominfo Kukar)

Share this content:

Post Comment