Suka Maju Kembangkan Pariwisata Goa dan Embung Pertanian, Kecamatan Tegaskan Dukungan

BANNER-DISKOMINFO-2-scaled Suka Maju Kembangkan Pariwisata Goa dan Embung Pertanian, Kecamatan Tegaskan Dukungan

Penainformasi.com, KUTAI KARTANEGARA — Upaya membangun Desa Suka Maju sebagai desa mandiri dengan kekuatan sektor pariwisata lokal dan ketahanan pangan terus mendapat penguatan dari Pemerintah Kecamatan Tenggarong Seberang. Pemerintah desa dan warganya dinilai berhasil membangun kolaborasi dalam menata potensi lokal secara progresif dan terencana.

Camat Tenggarong Seberang, Tego Yuwono, menyatakan pihaknya siap mendukung penuh setiap langkah desa yang bersifat membangun dan memberdayakan. Menurutnya, partisipasi warga merupakan faktor dominan dalam menentukan keberhasilan program pembangunan desa.

“Kami mengapresiasi langkah-langkah yang dilakukan Pemerintah Desa Suka Maju. Ini bukan hanya soal proyek fisik, tapi tentang membangun semangat kemandirian di tengah masyarakat,” ucapnya, Rabu (28/5/2025).

Dua agenda besar desa saat ini adalah pembangunan embung pertanian untuk menjamin suplai air bagi petani, serta pengembangan wisata Goa Batu Gelap sebagai destinasi unggulan. Kedua program ini dinilai tepat sasaran karena menyentuh sektor yang menjadi tumpuan hidup warga.

Kepala Desa Suka Maju, Kuswara, menjelaskan embung yang akan dibangun bertujuan untuk menyediakan cadangan air yang bisa digunakan kapan saja, terutama di musim kemarau. Ia menegaskan pentingnya infrastruktur air bagi desa agraris seperti Suka Maju.

“Embung ini bukan hanya bangunan, tapi harapan petani. Kita ingin ada jaminan air untuk sawah dan ladang warga agar hasil panen tidak turun saat musim kering,” ujarnya.

Selain proyek embung, desa juga tengah membenahi Goa Batu Gelap agar lebih layak sebagai lokasi wisata. Dua gazebo sedang dibangun untuk pengunjung, dan rencana penambahan fasilitas lainnya tengah disusun.

Tak hanya menata fisik lokasi, Kuswara juga menggagas pembentukan Pokdarwis yang berisi warga desa sebagai pelaksana kegiatan wisata. Kelompok ini akan dilatih untuk mengelola objek wisata secara profesional, menjaga kebersihan, dan memberikan layanan kepada wisatawan.

“Kalau warga dilibatkan sejak awal, maka manfaat ekonominya bisa langsung dirasakan masyarakat,” jelas Kuswara.

Ia menekankan bahwa program wisata dan pertanian yang dijalankan desa adalah langkah strategis untuk memperkuat ekonomi warga sekaligus menjaga budaya lokal. Tradisi gotong royong dan kearifan lokal akan menjadi bagian penting dari citra desa di mata pengunjung.

“Program ini bukan semata proyek pembangunan, tapi gerakan menuju desa yang mandiri secara ekonomi dan berdaya secara sosial,” pungkasnya. (Adv/Diskominfo Kukar)

Share this content:

Post Comment